profile

Assalamu'alaikum warahmatulloh wa barakatuh.


Alhamdulillah tertunaikan sudah hajat-ku untuk membuat sebuah blog elegan. 'Gubuk sederhana' sebagai 'panggonan ngiyup' dan wadah silaturahim bagi temen-temen santri, intelektual, masyarakat umum, dan semua kaum muslimin di seluruh nusantara. Semoga bermanfaat dunia akhirat dan tidak membuat kita lalai dari ibadah kepada Alloh swt..amin…….

Sebagai ta'aruf, perlu kiranya saya menulis identitas dan profil singkat sekedar perkenalan kepada shahib-shahib semua.


Saya bernama lengkap MUHAMMAD DARUL AZKA, anak pertama dari lima bersaudara. Mulai tahun 1997 M sampai sekarang (th. 2009 M) saya masih berdomisili di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur. Selesai pendidikan di MHM Lirboyo pada tahun 2003 M, dan mulai akhir tahun 2003 menjadi staf pengajar di MHM sampai sekarang. Selain itu saya aktif di Lajnah Bahtsul Masail Ponpes Lirboyo dan saat ini menjabat sebagai Rois LBM dan juga aktif di kegiatan Forum Bahtsul Masa-il Se Jawa-Madura sebagai perumus.


Saya dilahirkan di Sleman, 13 MARET 1979 M. Tepatnya di Dusun Mlangi, Kelurahan Nogotirto, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.


Sebagian dari shahib-shahib mungkin pernah mendengar nama "Mlangi"sebagai salah satu dusun cukup masyhur di wilayah Yogyakarta. Dusun yang dianggap masyarakat Yogyakarta sangat bersejarah, dengan julukan "Dusun Pathok Negoro". (Selengkapnya, baca di bawah;)


Demikian perkenalan saya pada shahib-shahib. Tidak ada maksud dari perkenalan ini selain berharap doa dan support dari shahib-shahib semuanya, agar di masa mendatang kami dapat melanjutkan dan meneladani nenek moyang kami dalam memperjuangkan ilmu dan mendakwahkan Islam. Semoga langkah kita semua menuju mardlatillah mendapatkan jalan lapang dan dijauhkan dari berbagai macam rintangan….amiienn.


Mohon maaf apabila ada kata-kata yang salah atau menyakiti hati…wallohu al-muwafiq ilaa aqwam at-tharieq….


Wassalamu'alaikum warahmatulloh wa barakatuh.


DATA PRIBADI

Nama :

RM. Muhammad Darul Azka

Tpt, Tgl Lahir :

Sleman, 13 Maret 1979

Alamat :

RT. 02/ RW. 32 Mlangi Nogotirto Gamping Sleman Yogyakarta

Agama :

Islam Sunni

Pendidikan :

TK MASYITHOH : Th. 84-85

(Mlangi Nogotirto)

SD. INPRES TUGURAN : Th. 85-91

(Perum Nogotirto Elok)

SMP NEGERI 15 : Th. 91-93

(Jl. Ring road Barat km 3 YK)

MAN NEGERI I YK : Th. 94-96

(Jl. C. Simanjuntak km 1 YK)

MHM LIRBOYO : Th. 97-'03

(Jl. KH. Abdul Karim km 1 Kota Kediri Jatim)

Jabatan :

Staf Pengajar MHM PP. Lirboyo

Rois LBM-Ponpes Lirboyo

Perumus FMPP-FMP3

Jam'iyyah :

Nahdlatul Ulama ( NU )

Status :

-

Partai :

-

Aktivitas :

Seminar, menulis, membaca, diskusi, bahtsul masa-il, mengkaji kitab kuning dlsb

Pesan moral :

"Nang dunyo ora usah kakean polah…

Nyowo cedak lemah, ojo nyono sangumu turah….

"Ayo podo tobat…eling akhirat….

"Mumpung durung telat…nyowo during sekarat….

Wasiate Kanjeng Sunan Kalijogo ;

"Lir ilir lir ilir tandure wus sumilir…"

"Tak ijo royo-royo, tak sembu penganten anyar…"

"Bocah angon, penekno blimbing kuwi…"

"Lunyu-lunyu penekno, kanggo mbasuh dodot iro…"

"Dodot iro kumitir bedah ing pinggir…"

"Dondomono, jlumatono, kanggo sebo mengko sore…."

"Mumpung padang rembulane…"

"Mumpung jembar kalangane…"

"Yuk sorak ko sorak iyyoo…"





Mlangi, Dusun Pathok Negoro


Mlangi adalah salah satu dari delapan dusun yang terletak di Kelurahan Nogotirto, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Provinsi DIY. Tujuh dusun lainnya itu adalah Kajor, Kwarasan, Karangtengah, Ponowaren, Nogosaren, Cambahan dan Sawahan. Dusun Mlangi ini dapat dicapai melalui jalan Godean dari arah barat dan timur, melalui jalan lingkar (Ring road) dari arah utara dan selatan. Keadaan jalan dan sarana transportasi sudah cukup baik, bahkan mulai ramai semenjak diresmikannya jalan lingkar, Maret 1997 M. Jalur ini ramai karena dilewati berbagai macam kendaraan yang keluar masuk kota Yogyakarta, terutama menuju Magelang dan Semarang.


Dusun Mlangi yang berada di sebelah barat daya Keraton Ngayojokarto merupakan salah satu desa Pathok Negoro, yakni desa yang menjadi benteng spiritual bagi Negara Mataram. Selain Mlangi, ada desa Plosokuning di sebelah timur laut kraton, desa Babadan di sebelah timur kraton (Bantul), dan desa Dongkelan di sebelah selatan kraton, yang ketiganya juga menjadi Pathok Negoro. Pathok negoro dimaksudkan sebagai benteng moral dan pusat pelestarian agama Islam. Desa-desa pathok negoro ditandai dengan keberadaan Masjid ala keratin yang memiliki 'sengkalan' pemberian Penguasa Kraton dan adanya kolam sedalam lutut di halaman masjid.


Pola perkampungan Mlangi adalah open country atau open trade community. Pola perkampungan ini tampak dari persebaran rumah-rumah penduduk yang saling berdekatan dan hubungan dengan kampong lain hanya dipisahkan dengan jalan dusun.


Dusun Mlangi memiliki sebuah masjid yang cukup besar yaitu Masjid Jami' Mlangi yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan dengan kelahiran dusun Mlangi. Masjid ini dikenal dengan Masjid Pathok Negoro. Tiga masjid pathok negoro lainnya berada di ketiga Desa Pathok Negoro di atas. Dan sebelum keempatnya berdiri, telah dibangun terlebih dahulu masjid besar yang terletak di sebelah barat alun-alun Kraton Ngayojokarto pada tahun 1755-1792 M dan diberi nama Masjid Kauman sebagai pancer. Selanjutnya keempat masjid pathok negoro melambangkan empat kiblat, atau dalam istilah jawanya disebut kiblat papat lima pancer.


Cikal bakal Mulangi ( Mlangi )

Adalah Mbah Kyai Nur Iman merupakan cikal bakal Dusun Mlangi. Beliau adalah anak tertua dari Kanjeng Susuhunan Mangkurat Jawi, Raja Mataram. Nama beliau ketika masih di kraton adalah Raden Mas Sandiyo, atau BPH. Sandiyo. Karena semenjak kecil beliau hidup sebagai santri Kyai Muhsin Gedangan Sidoarjo, kegemaran beliau adalah berdakwah. Bahkan akhirnya karena melihat situasi keluarga kerajaan yang berselisih, BPH. Sandiyo keluar dari kraton tanpa sepengetahuan keluarga kraton untuk melanjutkan dakwahnya.


Setelah suasana damai, Penguasa Kasunanan Kartasuro dan Kasultanan Ngayojokarto bersama-sama mencari saudara mereka yang tertua, yaitu RM. Sandiyo yang sudah lama keluar dari kraton. Pada tahun 1757 di desa Ambar Ketawang upacara Krepyakan, dimana Pangeran Mangkubumi diangkat menjadi Raja I dengan gelar HAMENGKUBUWONO I. Setelah upacara selesai Sultan teringat dengan tugasnya untuk mencari saudara tertuanya. Maka dengan jalan menyamar menjadi kawulo mendatangi dimana saudaranya itu bertempat tinggal, akhirnya ia menemukan saudaranya di desa Susukan, sebelah barat Mlangi (+ 10 km). Saat itu juga RM. Sandiyo yang sudah berubah nama menjadi KYAI NUR IMAN, diajak ke kraton untuk merundingkan bagaimana baiknya, berhubung sudah ada dua kerajaan. Apakah memilih tinggal di Surakarta atau Yogyakarta. Bahkan menurut sejarah turun temurun di Mlangi, saat itu Pangeran Mangkubumi bersedia mengangkat saudara tertuanya itu sebagai pemimpin sah kraton Ngayojokarto.

Namun sekali lagi 'nurani santri' RM. Sandiyo yang menuntut beliau memberikan jawaban tegas, bahwa beliau ikhlas bertempat tinggal di Yogyakarta tetapi di luar kraton. Maka Sultan pun mempersilahkan KYAI NUR IMAN memilih tanah yang luasnya sejauh terdengarnya bunyi bedug. Kehendak KYAI NUR IMAN pun terkabul atas izin dan petunjuk Alloh swt dengan ditemukannya tanah untuk bertempat tinggal dan mendirikan tempat pamulangan (tempat mengajar), yang asal katanya MULANGI. Dari asal kata itulah, nama dusun MLANGI sekarang ini. Karena tanah itu merupakan pemberian Raja, maka statusnya sampai sekarang adalah tanah perdikan.


Beliau KYAI NUR IMAN diakui banyak kalangan merupakan sosok ulama yang produktif. Fakta membuktikan, beliau hidup pada tahun 1700-an, dengan suasana yang masih belum setenang dan semakmur sekarang, namun beliau mampu membuat karya tulis, kitab-kitab yang tidak terhitung jumlahnya. Beberapa karyanya sempat terselamatkan, dan dua di antaranya menjadi kurikulum di Pesantren-pesantren Mlangi, yakni SHOROF MLANGI dan AT-TAQWIM, keduanya mempelajari gramatika bahasa Arab.


Mengajar ilmu agama inilah yang kemudian mentradisi di Mlangi dan dilestarikan oleh keturunannya dengan cara mendirikan pondok pesantren dan tempat-tempat ngaji lainnya. Saat ini di Mlangi ada 10 Pondok Pesantren dengan jumlah sekitar 3.000 orang santri. Pesantren-pesantren tersebut adalah sebagai berikut;

1). PP. Al-Miftah (yang tertua).

2). PP. As-Salafiyah

3). PP. Al-Huda

4). PP. Al-Falahiyyah

5). PP. An-Nasyath

6). PP. Mlangi Timur

7). PP. Khujjatul Islam

8) PP. Mathlabah Darussalam

9). PP. Al-Qur'an Al-Khalwani

10). PP. Hidayatul Mubtadi'ien.


Demikian sekelumit histori tentang MLANGI kami, dan sampai saat ini kami anggap MLANGI merupakan masyarakat yang masih unik dan masih dapat mempertahankan dirinya tetap agamis dan mandiri. Dan ke depan doa dari antum semua kami harapkan, agar MLANGI tetap resisten terhadap intervensi luar sekaligus menjadi desa yang tetap mempertahankan citranya sebagai "BALDATUN THOYYIBATUN WA ROBBUN GHOFUR"…..semoga ALLOH SWT meridloi…amien


Thanks and syukron 'ala ihtimamik shahib-shahib…….

  1. gravatar

    # by Syiar Aswaja - 26 September 2021 pukul 07.35  

    Masyaallah sejarahnya luar biasa kiyai

  2. gravatar

    # by Syiar Aswaja - 26 September 2021 pukul 07.38  

    Nembe ngertos ngajeng asmane wonten tambahan RM. kiyai, mugi-mugi Allah senantioso maringi panjang yuswo ingkang berkah kiyai

  3. gravatar

    # by sukasmo - 5 November 2022 pukul 01.04  

    Luar biasa...salam kenal saking Kaliwungu Kendal